Lima Gedung Sekolah Negeri Diresmikan Walikota Depok

Menurutnya, pembangunan sarana prasarana (sarpras) pendidikan ini juga merupakan wujud Kota Depok Cerdas Berkarakter.

Lima Gedung Sekolah Negeri Diresmikan Walikota Depok
Wali Kota Depok Mohammad Idris memberikan sambutan dalam kegiatan peresmian lima pembangunan dan penataan sekolah di SMPN 30, Kecamatan Pancoran Mas, Jumat (29/12/2023). Foto: Diskominfo

MONDE--Wali Kota Depok, Mohammad Idris, meresmikan lima gedung sekolah, yaitu Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 30 Depok, SMPN 27 Cimanggis, SMPN 9, SMPN 29, dan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mekarjaya 1.

Mohammad Idris mengatakan, dengan selesainya pembangunan gedung sekolah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai fasilitas publik dalam bidang pendidikan guna mencerdaskan anak bangsa.

Menurutnya, pembangunan sarana prasarana (sarpras) pendidikan ini juga merupakan wujud Kota Depok Cerdas Berkarakter.

“Ini keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok di bidang pendidikan, maka peresmian ini merupakan wujud Kota Depok Cerdas Berkarakter, sesuai dengan tagline Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok,” kata Mohammad Idris, usai meresmikan lima pembangunan dan penataan sekolah yang dipusatkan di SMPN 30, Kecamatan Pancoran Mas, Jumat (29/12/2023).

Dia menjelaskan, kehadiran praktisi pendidikan, guru, wali murid dan semua yang terlibat dalam dunia pendidikan memiliki andil penuh memajukan Kota Depok. Salah satunya adalah naiknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Depok sebesar 82 persen di tahun 2023.

“Bidang pendidikan menjadi salah satu faktor peningkatan IPM di Kota Depok. Untuk itu, Pemkot Depok memberi perhatian lebih dengan membangun ruang-ruang kelas yang nyaman, aman dan representatif, ini komitmen kami,” tegasnya.

Mohammad Idris berharap, Cerdas Berkarakter bukan hanya dijadikan tagline semata, namun, dapat diimplementasikan dengan target maupun program pendidikan untuk siswa.

“Cerdas Berkarakater jangan sampai cuma ungkapan dan harapan, tetapi bisa diwujudkan. Jangan terjebak dengan program lainnya yang membuat substansi pendidikan Cerdas Berkarakter menjadi terabaikan atau di nomor dua kan,” pungkasnya.*