Timses Pradi-Afifah Kumpulkan Indikasi Kecurangan
MONDE--Timses pasangan calon Walikota/Wakil Walikota Depok nomor urut satu, Pradi Supriatna-Afifah Alia, sedang menghimpun berbagai laporan yang terkait indikasi kecurangan selama tahapan kampanye Pilkada Depok.
"Banyak yang sedang kami kumpulkan, karena di setiap kelurahan ada saja laporannya, baik dari masa kampanye walaupun pada saat pemungutan suara," kata Sekretaris Tim Pemenangan Pradi-Afifah, Ikravany Hilman, Jumat (11/12/2020).
Menurutnya, tidak semua laporan bisa digunakan. Ada yang punya potensi sebagai pelanggaran pidana pemilu, ada yang administratif.
Dijelaskan Ikra, dari indikasi pelanggaran yang sedang mereka himpun, beberapa di antaranya memungkinkan berpotensi untuk jadi materi gugatan, bahkan 'bisa berimplikasi pada diskualifikasi'.
Namun, dia enggan sesumbar karena semua indikasi kecurangan yang diklaim terjadi sejak masa kampanye, masa tenang, hingga hari pencoblosan, harus dikaji betul dan melewati proses validasi data.
"Misalnya, ada laporan pembagian uang atau kita kenal sebagai serangan fajar. Nah itu ada laporan-laporan, ada orang yang diwawancara, ada barang bukti yang kita temukan. Cuma ini kan tetap harus kita kembangkan lagi sejauh mana," katanya.
"Sebelum tanggal 15 Desember mudah-mudahan sudah rampung. Kemudian, kami akan rapat dengan tim hukum, tim pemenangan juga nanti pasti kasih pertimbangan. Kalau hanya (indikasi kecurangan di) satu kelurahan ya ngapain, capek-capekin," katanya lagi.
Sebelumnya kubu nomor urut dua, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono, sudah dua kali mendeklarasikan kemenangan versi penghitungan internal sejak hari pemungutan suara Rabu (9/12) lalu.
Dalam klaim kemenangan itu, Idris-Imam mengaku unggul dengan margin 10-12 persen.(*/kmp).