Tim Abdimas JGU Gelar Peningkatan Usaha Keripik Singkong Berbasis Teknologi Tepat Guna
tim pengabdian masyarakat Universitas Global Jakarta melakukan kolaborasi dengan UMKM mitra, yakni UMKM Keripik Singkong Moza, Kota Depok.
MONDE--Singkong merupakan salah satu bahan baku yang sangat potensial serta mudah didapatkan hampir di seluruh wilayah di Indonesia.
Produk turunan olahan singkong sangat beragam jenisnya sehingga nilai tambah komoditas ini sangat besar. Persaingan usaha olahan singkong ini juga sangat kompetitif sehingga pelaku usaha dituntut untuk selalu bisa melakukan inovasi dan meningkatkan kreatifitas, baik dari segi produksi, pengemasan, penyimpanan produk, pengelolaan manajemen usaha, hingga pada segi pemasarannya.
Meski pandemi Covid-19 telah berakhir, namun masih banyak pelaku usaha yang mengalami kesulitan mempertahankan bisnisnya, salah satunya UMKM keripik singkong di Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok.
Menurut Ketua Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) Universitas Global Jakarta (JGU), Yuni Pambreni, kendala yang dihadapi UMKM Keripik Singkong Moza ini di antaranya dari segi pengelolaan usaha yang masih sangat konvensional/sederhana dan seadanya, segi mutu dan kemasan produk yang kurang marketable, serta pemasaran konvensional yang sangat terbatas yaitu dengan gerobak keliling.
"Hal ini tentu saja dapat disebabkan oleh segala keterbatasan pengetahuan dasar tentang pentingnya menjaga mutu produk, kemasan, pemasaran, manajemen dan teknologi secara konsisten," kata Yuni Pambreni dalam keterangannya kepada Monde, Senin (16/10/2023).
Didasarkan hal tersebut, dan dalam rangka pemberdayaan UMKM mitra, serta sebagai perwujudan tri dharma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat, maka tim pengabdian masyarakat Universitas Global Jakarta melakukan kolaborasi dengan UMKM mitra, yakni UMKM Keripik Singkong Moza.
Kegiatan pengabdian ini timelinenya cukup panjang, Agustus hingga Desember 2023. Adapun pelatihan dan pendampingannya terlaksana pada 16 September, dikemas dalam program Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) yang didanai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Tahun Anggaran 2023.
Tim pengabdian masyarakat Universitas Global Jakarta terdiri dari dosen program studi Manajemen sebagai Ketua PMP, Yuni Pambreni, S.S.T., M.Mgt, anggota tim dosen, Alfi Maghfuriyah, S.S.T., M.Sc dosen program studi Bisnis Digital, dan Udriyah, S.S.T., M.Mgt dosen program studi Manajemen, serta anggota tim mahasiswa Adelia Tien Novianti dan Sekar Ayu Widodari.
Yuni Pambreni menjelaskan bahwa kegiatan pengabdian dapat berjalan lancar tak luput dari kerjasama berbagai pihak yang terlibat, termasuk mitra UMKM yang sangat antusias mengikuti pelatihan dan pendampingan.
“Melalui kegiatan PMP ini diharapkan membawa kebermanfaatan, tidak hanya untuk mitra namun juga untuk masyarakat luas yang sedang mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnisnya pasca pandemi dan belum bisa bangkit," katanya.
"Bentuk dukungan kami pada kegiatan ini antara lain fasilitasi dan pendampingan terkait penggunaan teknologi tepat guna dalam menjalankan usaha. Alhamdulillah mitra sangat antusias dan supportive dari awal hingga akhir, sehingga kegiatan berjalan lancar,” ungkap Yuni.
Dikatakan Yuni, teknologi tepat guna yang dimaksud yakni adopsi mesin pengiris singkong, alat pengaduk bumbu keripik, pisau pengupas, rak display stok keripik singkong, alat sealer kemasan plastik, label merek, aplikasi online pembukuan sederhana, aplikasi pemasaran online seperti gofood dan shopeefood.
Menurutnya, program ini tidak hanya sekedar pelatihan dan pendampingan saja namun termasuk juga serangkaian kegiatan dari awal survey lapangan, wawancara, observasi, pelatihan, pendampingan, serta monitoring evaluasi nantinya.
Yuni berharap dengan adanya program pengabdian ini manfaat secara nyata dapat dirasakan, baik oleh mitra UMKM, masyarakat luas, maupun dosen dan mahasiswa Universitas Global Jakarta.
“Setelah ini diharapkan dapat meningkatkan modal intelektual mitra UMKM dalam menjalankan bisnisnya dengan penggunaan teknologi tepat guna, serta menggali potensi mitra dalam pengembangan kreatifitas maupun ekonominya. Dan dapat menjadi contoh nyata bagi masyarakat luas bagaimana pentingnya kesadaran akan mengikuti perkembangan teknologi untuk diaplikasikan dalam menjalankan bisnis supaya dapat bertahan dalam jangka panjang, bahkan lebih jauh lagi dapat meningkatkan kuantitas maupun kualitas usaha," paparnya.
Selain itu bagi dosen, melalui kegiatan ini, dosen dapat mengasah kepemimpinan dan keterampilan memecahkan masalah dengan implementasi ilmu pengetahuan pada kasus nyata yang ada di masyarakat, serta menambah relasi melalui kerjasama kolaborasi dengan mitra UMKM.
"Bagi mahasiswa JGU diharapkan dengan terlibat pada kegiatan seperti ini nantinya mahasiswa dapat lebih peduli terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat sehingga dapat lebih aktif berkegiatan tri dharma di luar kampus, hal ini juga dalam rangka ikut mendukung program Kampus Merdeka,” terangnya.
Yuni juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi sehingga kegiatan ini berlangsung sukses, terutama pada Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) sebagai penyelenggara program dengan skema hibah Pemberdayaan Masyarakat Pemula (PMP).
Ke depannya Yuni berharap kegiatan seperti ini akan lebih banyak lagi dan terlaksana secara berkelanjutan, baik di lingkungan JGU maupun ke skala lebih luas, juga sebagai upaya menyuarakan dan mewujudkan Sustainability Development Goals (SDGs) dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.*