SUGBK Memerah, Megawati Optimis Ganjar/Mahfud Menang Satu Putaran

Sejumlah banner bertuliskan komunitas relawan Ganjar-Mahfud berseleweran.

SUGBK Memerah, Megawati Optimis Ganjar/Mahfud Menang Satu Putaran
Massa mayoritas memakai kostum merah--warna kebesaran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

MONDE - Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta memerah. Massa pendukung pasangan calon presiden Ganjar Pranomo dan Mahfud Md sesaki kampanye akbar, Sabtu (3/2). Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri optimis paslon nomor 3 menang satu putaran.

Massa mayoritas memakai kostum merah--warna kebesaran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sebagian lainnya memakai kaus berwarna putih. Konser Salam Metal menambah gairah simpatisan partai pendukung paslon nomor urut 3.

Sejumlah banner bertuliskan komunitas relawan Ganjar-Mahfud berseleweran. Sebut saja relawan 'Jaringan Laskar Nusabangsa', 'Ganjarian', dan 'Generasi Gotong Royong'. Mereka juga membawa bendera PDIP hingga partai pengusung Ganjar dan Mahfud, yakni Hanura, Perindo, dan PPP.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri didampingi Puan Maharani dan Prananda Prabowo. Para ketua umum partai pendukung 03 juga hadir. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua TPN Arsjad Rasjid, Andi Widjajanto, Andika Perkasa hingga Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga tampak hadir.

Megawati mengingatkan aparat agar tidak lagi melakukan intimidasi kepada rakyat jelang Pemilu 2024 karena mereka juga merupakan rakyat biasa. Putri Bung Karno itu meminta massa tidak memilih pemimpin yang mengintimidasi.

"Mau memilih yang kayak gitu apa nggak? Eh coba yang keras, tidak, gitu loh. Sampai yang di sininya mau meledak, ibu yang sudah tua saja bisa, tidak," ujar Megawati.

Megawati optimistis pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 ini dapat memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran. Dia meminta para pendukungnya untuk sungguh-sungguh memenangkan Ganjar-Mahfud pada hari pencoblosan, 14 Februari 2024 mendatang.

Megawati mengatakan, para pendukung juga mesti mengantisipasi kecurangan yang berpotensi terjadi. "Hati-hati kecurangan lho, sekarang sudah pusing lho. Eh KPU, eh Bawaslu, ke mana kamu? Ke mana kamu? Namanya keren badan pake pengawas pengawas tapi yang diawasi siapa?" kata dia.