Salurkan Beras, PT Pos Indonesia Gunakan Sistem e-Filling

“Semua dokumen itu kita upload ke sistem e-Filling ini. sehingga dokumennya terekam secara elektronis," kata Faizal Rochmad.

Salurkan Beras, PT Pos Indonesia Gunakan Sistem e-Filling
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi (kanan) bersama Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi (kiri) saat Konferensi Pers Keberhasilan Bantuan Pangan Beras Menahan Laju Inflasi di Jakarta, Kamis (11/1/2024). ANTARA/Kuntum Riswan.

MONDE--PT Pos Indonesia (Persero) menggunakan teknologi terbaru bernama e-Filling agar penyaluran bantuan beras tepat sasaran bagi 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di tahun 2024.

“Khusus untuk tahun 2024 kita kembangkan lagi suatu sistem namanya e-Filling. Jadi kalau tadi (sistem 2023) PGC (Pos Giro Cash) itu merekam di ujung penerima, e-Filling ini sekarang merekam di mid mild,” kata Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Faizal Rochmad Djoemadi, saat konferensi pers "Keberhasilan Bantuan Pangan Beras Menahan Laju Inflasi" di Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Berbeda dengan sistem PGC yang hanya merekam pada saat penyaluran saja dengan merekam foto penerima, foto KTP, dan berasnya, sistem e-Filling mendata penyaluran bantuan beras sejak awal. Proses pendataan dimulai dari pengambilan stok dari gudang Bulog hingga ke titik distribusi.

“Semua dokumen itu kita upload ke sistem e-Filling ini. sehingga dokumennya terekam secara elektronis. Nanti dokumen-dokumen itu yang bisa kita gunakan untuk proses administrasi mulai dari penagihan, pembayaran dan seterusnya dan itu untuk meningkatkan akuntabilitas terhadap penyaluran atau tugas yang diberikan Bulog kepada Pos Indonesia,” ucapnya.

Lebih lanjut Faizal menyampaikan, Pos Indonesia sejak 2023 telah menyalurkan bantuan pangan beras dalam tiga tahap. Pada tahap pertama yang berlangsung pada Maret hingga Mei, Pos Indonesia mendapatkan tugas 10 lot di 20 provinsi atau sekitar 50 persen dari total beras yang harus disalurkan.

Kemudian pada penyaluran tahap kedua dan tahap ketiga yang masing-masing berlangsung pada September hingga Desember, Pos Indonesia menyalurkan di 7 lot dengan total 12 provinsi.

“Alhamdulillah semua kita kerjakan dengan baik dan khusus di NTT ada penambahan karena memang ada keadaan khusus ada policy pemerintah untuk menambah jumlah KPM di NTT dan sudah kita selesaikan,” tuturnya.

Sedangkan di tahun 2024, Pos Indonesia mendapat penambahan persentase penugasan sebanyak 60 persen atau kepada sekitar 13,4 juta KPM dari total 22 juta KPM.

“Jadi memang ini terjadi peningkatan yang signifikan dari tahun 2023. Total kita menyalurkan ada 13 lot di 20 provinsi untuk 2024. Jawa Barat, Maluku, Maluku Utara, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Aceh, Sumatera Utara dan seterusnya Sumatera hampir seluruhnya kita,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan kebaruan sistem pada penyaluran bantuan beras milik Pos Indonesia menjadi salah satu alasan Bulog kembali mempercayakan penyaluran beras dan menambah porsi penyaluran dari 50 persen ke 60 persen.

“Itu masuk menjadi faktor penilaian dalam aspek teknis yang dijadikan faktor dalam menentukan. Tapi karena tadi jumlah yang disalurkan bertambah dari 21,3 juta menjadi 22 juta, ada tambahan 700 ribu. Meskipun by persentase pos lebih banyak, tapi teman teman (transporter) yang lain juga bisa mendapatkan yang cukup untuk bisa disalurkan,” ucap Bayu.(ant)