Puluhan Siswa Tolak Sekolah Terbuka, Roy DKR Sebut Abal-abal
Mereka tetap menginginkan sekolah sungguhan, bukan yang abal-abal.
MONDE--Hingga kini sejumlah orangtua pra-sejahtera yang anak-anaknya belum mendapatkan sekolah masih terus berjuang hingga aspirasinya diakomodir.
Progres teranyar, para siswa yang belum bersekolah tersebut diarahkan ke Sekolah Terbuka.
Arahan itu disampaikan Ketua Musyarawah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/SMK Negeri Kota Depok, Mamad Mahfudin, yang mengklaim dirinya mewakili Kepala Kantor Cabang Dinas Wilayah (KCD) 2 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
"Tawaran tidak jelas dan melanggar undang-undang itu ditolak mentah mentah oleh para orang tua murid," ujar Roy dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/8/2023).
Diungkap Roy, pihak KCD 2 yang diwakili Mamad Mahfudin melakukan pertemuan dengan para orang tua siswa di SMAN 4 Depok, pada Sabtu (18/8/2023) pekan lalu.
Dalam pertemuan tersebut pihak KCD 2 menawarkan solusi, yaitu Sekolah Terbuka, karena penerimaan siswa melalui jalur PPDB sudah tutup.
"Orang tua siswa menolak Sekolah Terbuka, karena tidak jelas pertanggung jawaban dari sekolah tersebut. Menurut pak Mamad, di sekolah itu masuknya hanya seminggu sekali. Bahkan sebulan sekali juga bisa, hanya formalitas saja," ungkap Roy Pangharapan.
"Mendengar itu para orang tua kecewa dan menolak usulan tersebut. Mereka tetap menginginkan sekolah sungguhan, bukan yang abal-abal," kata Roy.
Dikatakannya pula, para orang tua tetap meminta agar anaknya bersekolah normal sesuai sekolah yang diminatinya masing-masing. Mereka tidak mau mengorbankan satu semester, bahkan satu tahun tidak sekolah.
Pihaknya, lanjut Roy, akan melanjutkan berjuang untuk membantu puluhan siswa dari keluarga pra-sejahtera tersebut.
"Kami akan terus mendampingi orang tua siswa miskin agar mendapatkan haknya," pungkas Roy Pangharapan.*