PPS Bedahan Sosialisasi Pemilu 2024 di Majelis Taklim Khoirul Huda

Berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kelurahan Bedahan jumlah pemilih perempuan sebanyak 11.604 orang.

PPS Bedahan Sosialisasi Pemilu 2024 di Majelis Taklim Khoirul Huda
Foto: dok.PPS Kelurahan Bedahan.

MONDE- Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Bedahan bersama Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sawangan melakukan sosialisasi Pemilu 2024 bersama komunitas perempuan di Majelis Taklim Khoirul Huda, Jalan Caringin RT 03/01, Bedahan, Sawangan, Rabu (30/8/2023) siang.

Digelarnya kegiatan tersebut lantaran pemilih di pemilu lebih banyak berasal dari kelompok perempuan. Berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kelurahan Bedahan jumlah pemilih perempuan sebanyak 11.604 orang.

Ketua PPK Sawangan, Mahfuddin Anwar,  menjelaskan kegiatan sosialisasi tahapan Pemilu Serentak 2024 ini sengaja dilakukan untuk memastikan masyarakat atau pemilih mengetahui kapan Pemilu 2024 dilaksanakan, dan tahapan apa saja yang sedang berjalan.

"Kami dari PPK Sawangan dan PPS Kelurahan Bedahan selaku penyelenggara pemilu di tingkat Kecamatan dan Kelurahan sengaja bersilaturahmi dengan ibu- ibu Majelis Taklim Khoirul Huda, Bedahan, dalam rangka sosialisasi Tahapan Pemilu 2024," ucap Mahfud.

Sementara itu, Ketua PPS Kelurahan Bedahan Zainudin juga mengingatkan masyarakat untuk mengecek data dirinya sudah terdaftar sebagai pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) atau belum, dengan mengecek ke PPS setempat atau melalui laman http//:cekdptonline.kpu.go.id. 

"Kami berharap ibu-ibu terlibat aktif dalam menyukseskan Pemilu Serentak 2024, memilih anggota DPR RI, DPD RI, anggota DPRD Provinsi, anggota DPRD Kota, serta memilih Presiden dan Wakil Presiden RI. Jangan lupa datangi TPS pada 14 Februari 2024 nanti," ujar Zainudin. 

Ia pun berpesan ke ibu-ibu majelis taklim agar menggunakan hak pilih untuk Pemilu Legislatif (Pileg) serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres).

"Jangan jadi golongan putih alias golput. Sebab golput sama artinya tidak mencintai masa depan bangsa dengan menihilkan kewajiban memilih yang terbaik," pungkas Zainudin.(end)