Polisi dan BPBD Evakuasi Tujuh Mayat di Kali Bekasi
Dani mengatakan, penemuan tujuh mayat itu diketahui saksi pada Minggu pagi pukul 06.00 dan dilaporkan pukul 07.00 WIB.
MONDE--Kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mengevakuasi tujuh mayat yang ditemukan di Kali Bekasi, tepatnya di belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT 004/008, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu (22/9/2024).
"Kami telah melaksanakan cek TKP kasus penemuan tujuh orang mayat laki-laki di wilayah hukum Polsek Jatiasih," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Dani Hamdani, dalam keterangannya, tulis ANTARA.
Dani mengatakan, penemuan tujuh mayat itu diketahui saksi pada Minggu pagi pukul 06.00 dan dilaporkan pukul 07.00 WIB.
Pada awalnya, saksi 2 sedang berjalan di dekat masjid Al-Ikhlas bertemu dengan ibu yang mencari kucing hilang di sekitar kali.
Saat mengecek ke kali, ditemukan lima mayat di lokasi. Kemudian saksi 2 memberitahukan kepada saksi 1 untuk melaporkan ke Polsek Jatiasih, Koramil, dan BNPB.
"Selanjutnya, saat Kapolsek Jatiasih mendatangi TKP dan mendapati tujuh orang mayat di kali Bekasi yang selanjutnya dievakuasi," tambahnya.
Saat ini, pihak kepolisian tengah meminta keterangan para saksi dan membawa mayat ke RSUD Kota Bekasi. Kendati demikian, ketujuh mayat tersebut hingga kini belum diketahui ciri dan identitasnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi, Priadi Santoso, mengatakan saat ini timnya masih menunggu kemungkinan adanya korban bertambah di lokasi.
"Tim masih menunggu di aliran sungai titik bawah jembatan Kemang Pratama, untuk menjaga kemungkinan masih ada korban yang terbawa arus di Kali Bekasi," ujar Priadi.
Priadi memperkirakan mayat belum membusuk, tapi wajah sudah mulai membengkak.
Tawuran
Sementara itu, salah satu keluarga terduga korban menyebutkan bahwa yang mengambang di Kali Bekasi tersebut berinisial MR. Ia sempat merayakan ulang tahun sebelum dikejar oleh pihak Kepolisian.
"Ada temannya ulang tahun di Cikunir, terus ke pabrik semen dekat kali. Tiba-tiba dikejar polisi," kata Dwi Septiani yang mengaku sebagai sepupu korban saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu.
Dwi mengaku sebagai keluarga korban lantaran salah satu mayat memakai pakaian yang persis digunakan MR terakhir kalinya.
Kemudian, dia mengatakan mendapat informasi penemuan mayat dari teman korban yang berhasil kabur. "Info dari teman yang berhasil kabur, dia bilang pada jatuh ke kali habis itu enggak tahu lagi," ujarnya.
Sementara, keluarga terduga korban lainnya mengatakan korban AD sempat pamit keluar untuk bermain pada Sabtu (21/9) malam pukul 21.00 WIB.
"Malam Sabtu ya sekitar jam 21.00 WIB, dia udah biasa main, jadi kita enggak tahu mau ke mana," kata keluarga korban AD bernama Yanti.
Senada dengan keluarga korban lainnya, Yanti mengaku mendapat informasi dari teman-teman korban.
Dia mengaku khawatir AD belum pulang seharian, sehingga dia langsung mendatangi RS Polri untuk memastikan penemuan mayat tersebut.
Jika benar mayat itu AD, maka Yanti beserta keluarga akan membawa pulang jenazah untuk dimakamkan.
"Pulang, dimakamkan sekitar rumah. Kita mau nuntut, nuntut ke mana? Paling yang ngajaknya aja entar," tambahnya.
Pihak Kepolisian menyebutkan penemuan tujuh mayat itu diduga karena tawuran.*