Petasan Meledak di Blitar: 4 Orang Tewas, 8 Luka-luka
MONDE--Ledakan dashyat yang terjadi di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Minggu (19/2) malam menewaskan empat orang.
Aparat Kepolisian Resor Blitar Kota, Jawa Timur, mengungkap identitas temuan potongan tubuh yang tersebar di sekitar lokasi ledakan.
"Saat kejadian di dalam rumah tersebut ada empat orang. Satu jenazah diidentifiikasi atas nama Darman, sedangkan lainnya berupa potongan anggota tubuh dan masih diidentifikasi," kata Kasi Humas Polres Blitar Kota, AKP Ahmad Rochan, Senin (20/2/2023).
Saat ini, tim masih melakukan identifikasi pada temuan potongan anggota tubuh yang saat ini sudah diamankan dan dibawa ke rumah sakit terdekat.
Namun dari data yang diterima, ada empat orang di rumah yang kemudian meledak itu, satu orang di antaranya Darman, pemilik rumah. Kemudian ada Arifin (30), Deni Widodo (26), keduanya anak dari Darman, dan yang keempat adalah Wawa (adik ipar Arifin).
Dijelaskan pula, ledakan di rumah Darman itu mengakibatkan kerusakan hingga radius 100 meter dari lokasi kejadian. Ledakan berasal dari bahan pembuatan petasan atau mercon yang tersimpan dalam rumah.
Selain empat korban, terdapat delapan warga lainnya yang mengalami luka-luka. Mayoritas tergores karena tertimpa reruntuhan atap atau plafon rumah. Mereka kini sudah mendapatkan perawatan tim medis.
Ledakan itu juga mengakibatkan kerusakan bangunan. Setidaknya terdapat 15 rumah warga di sekitar lokasi kejadian rusak bagian tembok dan atapnya. Kerusakannya juga cukup parah.
Sementara itu, sejumlah warga mengatakan kejadian ledakan itu cukup dahsyat. Seperti dikatakan oleh Imam Syafii yang sempat melihat kilatan warna kuning dari luar rumah disusul suara ledakan cukup keras.
"Saya keluar rumah dan melihat rumah Pak Darman sudah hancur dan terdapat asap," kata Imam.
Juni Arifin, warga lainnya, mengatakan Darman tetangganya adalah buruh tani dan marbot Masjid An Nur Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
"Kebiasaan setiap tahun menjelang puasa bersama dengan anaknya membuat mercon (petasan) untuk disulut sendiri," katanya.
Polisi pun hingga kini masih berjaga menunggu proses olah TKP olah tim terkait dan warga yang tidak berkepentingan dilarang mendekat.(ant)