Persikad 1999 Mendapat Pelajaran Berharga dari PSAD Indonesia

Kekalahan 2-0 yang dialami Persikad 1999 dari PSAD Indonesia tidak digubris.

Persikad 1999 Mendapat Pelajaran Berharga dari PSAD Indonesia
Pertandingan uji coba Persikad 1999 vs PSAD Indonesia.

MONDE - Persikad 1999 Kota Depok menggali ilmu berharga dari PSAD Indonesia. Bukan soal hasil, tapi permainan sepak bola yang berkualitas.

Pelatih Persikad 1999 Abdul Malik Karim Usup mengakui usai laga uji coba di Stadion Merpati, Depok, Rabu (26/7). Setidaknya tim berjuluk Serigala Margonda dapat pelajaran bagaimana bermain bola yang efektif, build--up maupun cara bertahan.

Kekalahan 2-0 yang dialami Persikad tidak digubris. Abdul Malik justru merasa puas dan menikmati permainan anak asuhnya yang bermain sesuai arahan.

"Hari ini saya cukup puas. Anak-anak bermain dengan intensitas tinggi. Sesuai skema permainan. Hasil akhir kami tak peduli," kata Abdul Malik kepada Monde usai pertandingan.

Lebih lanjut dikatakan PSAD Indonesia dua level di atas Persikad 1999 yang akan beraksi di Liga 3 September nanti. Di satu sisi, bagi PSAD Indonesia laga uji coba ini sebagai persiapan jelang Piala Kemerdekaan dan Piala Panglima.

PSAD racikan pelatih Deri Herdiansyah itu ditopang beberapa pemain mentereng. Sebut saja Freds Butuan, Alwi Slamet, dan Fredian wahyu Sugiantoro yang berpengalaman. Bahkan pemain nasional Manahati Lestusen dan Abduh Lestaluhu.

"Kami seperti melawan timnas. Saya menikmati permainan anak-anak meski kalah kelas," timpal manajer tim Persikad 1999 Cahyo Budiman.

"Satu hal yang saya suka dari pertandingan kali ini, anak-anak mampu menahan emosi. Ini patut dipertahankan," tambah CEO Persikad 1999 Atet Hendiyana Sihombing.

Melihat materi pemain PSAD Indonesia yang berkelas, Persikad 1999 menerapkan patron 4-5-1 dengan striker tunggal Dicky Wahyudi.

"Biasanya kami memakai skema 4-3-3 atau 3-4-1-2. Tapi, kali ini bermain dengan formasi  4-5-1. Terlebih tim kami tidak lengkap. Masih ada 6 pemain yang belum bergabung karena tugas di angkatannya seperti Rizky Sandibayo, Alfi syukur, Figo, 
Yuhenda, Orli Simalipa dan Randi Rahadat," ungkap Abdul Malik.

Sementara itu, pelatih PSAD Indonesia Deri Herdiansyah mengatakan materi pemainnya tidak diragukan. Tinggal kesiapan, kondisi, dan hati pemain.

"Cuma tadi anak-anak kurang greget karena lawan datang terlambat. Jadi mute buat main sudah hilang. Terlalu lama pemanasan hilang konsentrasi," papar Deri yang juga pernah menukangi Persikad.*