Pemilu 2024 di Depok Lancar dan Kondusif, Wili: Ada Kendala Tapi Berhasil Diatasi
"Untuk Sirekap sudah dapat diakses, namun baru sekitar 10 persen TPS di Kota Depok yang masuk ke dalam sistem tersebut," kata Wili.
MONDE--Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Depok, Wili Sumarlin, memastikan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 di Kota Depok berjalan lancar dan kondusif.
Berbagai kendala yang muncul dilapangan pun dipastikan telah berhasil diselesaikan dengan baik.
Terkait kejadian kekurangan surat suara di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS), Wili menjelaskan kemungkinan disebabkan oleh kesalahan saat proses pengesetan surat suara ke dalam kotak suara saat di gudang logistik.
"Sehingga hanya sebagian surat suara yang dimasukan kedalam kotak suara. Menyebabkan kekurangan pada TPS tersebut," kata Wili, Kamis (15/2/2024).
Dikatakannya pula, untuk mengatasi kekurangan surat suara, tindakan seperti peningkatan kewaspadaan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan) (PKK) telah dilakukan.
Selain itu, kekurangan surat suara yang signifikan, seperti yang terjadi di TPS 119, Kelurahan Mekarsari telah ditindaklanjuti dengan mengambil surat suara dari TPS di sekitarnya.
"Lalu, untuk TPS 67 Kelurahan Baktijaya, proses penyusulan telah dilakukan dengan mengimbau warga sekitar untuk datang kembali guna memberikan hak pilih mereka, didampingi oleh pengawas dan saksi," jelasnya.
Ketua KPU Depok, Wili Sumarlin. Foto: Ist
Wili Sumarlin mengungkap, untuk kemungkinan adanya kesalahan dalam proses Quality Control (QC) di gudang logistis juga menjadi faktor terjadinya kekurangan surat suara.
"Hal ini mungkin disebabkan oleh kelelahan petugas yang bekerja dalam beberapa shift, sehingga menyebabkan kesalahan dalam memasukkan jumlah surat suara ke dalam kotak," jelasnya.
Lebih lanjut, terkait adanya kesalahan dalam formulir C (berisi data hasil rekapitulasi) juga telah diperbaiki. Dimana angka yang terbaca oleh Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada (Sirekap) tidak sesuai dengan data yang sebenarnya.
Proses pemindahan data telah dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara data yang di foto dengan isinya.
"Untuk Sirekap sudah dapat diakses, namun baru sekitar 10 persen TPS di Kota Depok yang masuk ke dalam sistem tersebut," pungkasnya.*