PDIP Kalah di Empat Provinsi Gemuk, Termasuk di Kandangnya

pada Pilkada 2024 ini, PDIP mengusung Andika Perkasa-Hendrar Prihadi sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah.

PDIP Kalah di Empat Provinsi Gemuk, Termasuk di Kandangnya
Ilustrasi

MONDE--Hasil quick count atau hitung cepat pasangan calon yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di sejumlah provinsi besar terpantau kalah untuk sementara.

Berdasarkan pantauan Bisnis.com terhadap hasil quick count di sejumlah lembaga survei, paslon yang diusung Partai Banteng seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatra Utara kalah telak.

Jawa Barat

PDIP mengusung Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat. Kendati mendapat dukungan dari PDIP, hasil hitung cepat sementara dari berbagai lembaga survei menunjukkan bahwa perolehan suara paslon nomor dua itu minim.

Berdasarkan hasil hitung cepat Indikator Politik Indonesia, Rabu (27/11/2024) pukul 16.32 WIB, pasangan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja hanya mampu mengumpulkan 9,21%. Jumlah tersebut didapat dari 87,33% sampel suara yang masuk di Indikator Politik Indonesia.

Kemudian, berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, perolehan suara Jeje-Ronal juga minim. Merujuk hasil survei pukul 17.13 WIB, pasangan ini hanya meraup 9,15% suara. Jumlah tersebut didapat dari 87,33% sampel suara yang masuk di Indikator Politik Indonesia.

Perolehan tersebut jauh dibandingkan tiga pasangan lainnya seperti Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, dan Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina.

Jawa Tengah

Pada Pilkada 2024 ini, PDI-P mengusung Andika Perkasa-Hendrar Prihadi sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah. Pasangan ini berhadapan dengan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen yang diusung oleh gabungan sembilan partai politik termasuk Gerindra, Golkar, PPP, dan Demokrat.

Merujuk sejumlah lembaga survei, hasil hitung cepat menunjukkan bahwa pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi kalah telak dari Luthfi-Taj Yasin Maimoen. Misalnya, berdasarkan hasil hitung cepat Indikator Politik indonesia pukul 17.38 WIB, Pasangan Luthfi-Taj Yasin Maimoen unggul dengan perolehan suara 58,2%, sedangkan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi sebesar 41,8%.

Adapun jumlah tersebut didapat dari 98% sampel suara yang masuk di Indikator Politik Indonesia. Hasil serupa juga terlihat dalam survei Litbang Kompas.

Dalam survei Litbang Kompas pukul 17.33 WIB, Luthfi-Taj Yasin memimpin dengan perolehan suara 59,50%, sedangkan Andika-Hendrar 40,50%. Jumlah tersebut didapat dari 97,50% sampel suara yang masuk di Litbang Kompas.

Jawa Timur

Pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta maju dalam kontestasi Pilkada Jatim 2024, diusung oleh PDIP. Selain Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta, ada pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak yang diusung oleh 15 parpol seperti Gerindra dan Golkar, serta pasangan Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim yang diusung oleh PKB.

Kendati diusung oleh PDIP, perolehan suara sementara yang dikumpulkan oleh pasangan ini belum mampu mengungguli suara Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Merujuk hasil hitung cepat Litbang Kompas, Rabu (27/11/2024), pukul 17.31 WIB, pasangan calon nomor urut 3 mengumpulkan 33,04% suara, di bawah pasangan Khofifah-Emil 58,53% dan di atas pasangan Luluk-Lukmanul 8,43%. Jumlah tersebut didapat dari 95,75% sampel suara yang masuk di Litbang Kompas.

Sementara, versi Poltracking Indonesia pukul 16.30 WIB menunjukkan bahwa pasangan Khofifah-Emil memimpin dengan persentase 59,64%, diikuti pasangan Risma-Zahrul 31,33%, dan Luluk-Lukmanul 9,02%. Jumlah tersebut didapat dari 89% sampel suara yang masuk di Poltracking Indonesia.

Sumatra Utara

Hasil hitung cepat yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pukul 17.43 WIB menempatkan pasangan Muhammad Bobby Afif Nasution dan H.Surya unggul sementara dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sumatra Utara 2024.

Pasangan ini mencatatkan suara 62,76%. Jumlah tersebut didapat dari 86,17% sampel suara yang masuk di Indikator Politik Indonesia.

Adapun pasangan ini diusung oleh koalisi besar yang berisikan Partai Golkar, Partai Gerindra, PAN, Partai Hanura, Partai Demokrat, Partai NasDem, PPP dan terakhir PKB.

Di sisi lain, pasangan Edy Rahmayadi-Hasan Basri diusung oleh Partai Hanura, PDI-P, PKN, Partai Buruh, Partai Gelora dan Partai Ummat hanya meraup 37,24% suara.*