Pangan Murah Tersedia di 11 Kecamatan di Depok Hingga 24 Maret
Menurut Widyati, digelarnya kegiatan ini sebagai upaya menstabilkan harga bahan pokok.
MONDE--Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) yang merupakan bagian dari program 100 hari Walikota dan Wakil Walikota Depok periode 2025-2030.
Program ini bertujuan untuk memberikan akses lebih mudah bagi masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan dengan harga lebih terjangkau.
Selama 11 hari pelaksanaan, GPM akan digelar di kantor kelurahan, kantor kecamatan, serta beberapa fasilitas umum seperti stadion untuk menjangkau lebih banyak warga.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, Widyati Riyandani, menjelaskan digelarnya kegiatan ini sebagai upaya menstabilkan harga bahan pokok, terutama menjelang Ramadan, di mana harga sejumlah kebutuhan pangan sering mengalami kenaikan.
Melalui GPM, masyarakat bisa mendapatkan berbagai bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur, daging ayam, daging sapi, bawang merah, bawang putih, cabai, serta komoditas lainnya dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga pasar.
Berbeda dengan operasi pasar yang biasanya menggunakan sistem kupon bagi warga kurang mampu, GPM terbuka untuk seluruh masyarakat tanpa syarat.
Tidak ada batasan kuota pembelian, sehingga siapa pun yang membutuhkan bahan pangan dengan harga terjangkau dapat langsung datang dan membeli.
"Gerakan Pangan Murah ini bukan hanya untuk kelompok tertentu, tetapi untuk seluruh masyarakat yang ingin mendapatkan harga lebih murah. Tidak ada kuota, tidak ada syarat. Siapa pun yang membutuhkan, silakan datang," ujar
Widyati, Senin (10/3/2025).
Dia menambahkan, pelaksanaan GPM mulai hari ini hingga 24 Maret 2025, dengan lokasi yang berpindah di setiap kecamatan.
Hari pertama dimulai di Lapangan Sepak Bola Cipayung, Kecamatan Cipayung, kemudian berlanjut ke Bojongsari Lama, Kecamatan Bojongsari, pada 11 Maret.
Selanjutnya, kegiatan ini akan berlangsung di Kantor Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, pada 12 Maret, lalu beralih ke Villa Pertiwi, Kecamatan Cilodong, pada 13 Maret, dan Ruko Dian Plaza, Kecamatan Limo, pada 14 Maret.
Setelah jeda akhir pekan, GPM kembali hadir di Kantor Kecamatan Cimanggis pada 17 Maret, lalu Kantor Kecamatan Pancoran Mas pada 18 Maret, dan Kantor Kecamatan Sukmajaya pada 19 Maret.
Pada 20 Maret, GPM akan digelar di Kantor Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, disusul Bapenda Wilayah II Cinere, Kecamatan Cinere, pada 21 Maret, dan berakhir di Kantor Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, pada 24 Maret 2025.
Menurut Widyati, program ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kota Depok dengan berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat, Badan Pangan Nasional, serta sejumlah distributor dan kelompok tani.
Dengan pemangkasan rantai distribusi, harga pangan bisa lebih murah karena produk dibeli langsung dari petani atau produsen tanpa melalui perantara.
"InshaAllah kami memastikan bahwa bahan pangan yang dijual dalam GPM lebih murah dari harga pasar. Ini karena distribusi kami lebih singkat, langsung dari produsen atau petani. Dengan begitu, masyarakat bisa mendapatkan harga terbaik tanpa harus khawatir dengan lonjakan harga menjelang Ramadan," jelasnya.
GPM akan berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 13.00 WIB setiap harinya.
Di beberapa lokasi, distributor pangan juga akan turut serta, menjual langsung kepada masyarakat dengan harga lebih murah.
Dengan adanya Gerakan Pangan Murah ini, masyarakat Depok diimbau untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya guna mendapatkan bahan pangan berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.
"Harapan kami, GPM ini dapat membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok. Tidak hanya membantu daya beli warga, tetapi juga menjadi salah satu langkah dalam pengendalian inflasi di Kota Depok," pungkasnya.*