Nunggu Dua Jam, DKR dan Orang Tua Siswa Gagal Temui Walikota Depok
MONDE--Upaya Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Roy Pangharapan untuk menemui Walikota Depok, Mohammad Idris, tak membuahkan hasil. Padahal Roy tidak sendirian, dia membawa rombongan orang tua siswa.
Bahkan Roy mengaku kehadirannya sempat dihadang oleh Satpol PP di pintu masuk kantor Walikota Depok, Senin (24/7/2023).
"Kami ingin menemui pak Walikota untuk melaporkan sekaligus memohon bantuan agar dipertemukan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, terkait nasib para siswa yang belum dapat sekolahan. Tapi kami malah dihadang oleh petugas keamanan, dengan alasan belum ada jadwal pertemuan," ungkap Roy dalam keterangannya, Selasa (25/7/2023).
Lantaran tidak ada satu pun pejabat berwenang yang bisa ditemui, Roy dan rombongan para orang tua siswa bertahan di depan kantor Walikota Depok.
"Padahal sudah saya jelaskan bahwa kami sudah menyampaikan pemberitahuan terlebih dahulu, yaitu pada hari Kamis (20/7) dengan berkirim surat yang intinya akan datang di Senin (24/7)," kata Roy.
Setelah bertahan selama dua jam, akhirnya para orang tua siswa diterima oleh perwakilan Pemkot Depok, yaitu Kepala dan Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, serta Kabag Pemerintahan dari Sekretariat daerah.
"Akhirnya kami diterima oleh Kepala Bakesbangpol Ibu Lienda Ratnanurdiany dan sekretarisnya Ibu Ernawati, serta Kepala Bagian Pemerintahan yaitu Bapak Utang Wardaya," beber Roy.
Di hadapan sejumlah pejabat Pemkot Depok tersebut, Roy melaporkan bahwa masih ada 14 siswa SMA/SMK yang belum bersekolah, sekaligus memohon agar Walikota Depok dapat membantu memfasilitasi pertemuan dengan Pemerintah Provinsi, dalam hal ini Dinas Pendidikan Jawa Barat.
"Ya tadi Bu Kaban menjanjikan akan segera menindaklanjuti laporan DKR, dan segera berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Jawa Barat, untuk mencari jalan keluar atau solusi, terkait siswa yang belum mendapat sekolah," papar Roy.
Pihaknya berharap Pemkot Depok segera menyampaikan persoalan ini ke Pemprov Jabar. Roy pun berjanji akan kembali ke kantor Walikota jika tidak ada progres yang menggembirakan.*