LPQQ Indonesia Wisuda 10 Ribu Santri di Masjid Istiqlal
Mahbub Soleh berharap pemerintah terus meningkatkan program pengentasan buta aksara Al Quran.
MONDE--Lembaga Pembelajaran Qiroatil Quran (LPQQ) Indonesia mewisuda 10 ribu santri se- Indonesia yang telah lulus dalam belajar membaca Al Quran di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (21/12).
Ketua LPQQ Indonesia Mahbub Soleh Zarkasy dalam keterangannya, Minggu (22/12/2024), mengatakan dengan adanya lulusan 10 ribu santri itu, maka LPQQ telah berhasil mengentaskan buta aksara Al Quran hingga 7 persen dalam jangka waktu singkat, yakni hanya 9 bulan.
Wisuda akbar yang mengangkat tema "Gerakan Nasional Pengentasan Buta Aksara Alquran menuju Indonesia Emas 2045" itu diikuti oleh santri dari tiga provinsi, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.
Menurut Mahbub, saat ini para guru atau mualim yang ada di Kelompok Belajar Membaca Al uran (KBMA) masih memiliki keterbatasan dari segi sarana dan prasarana proses pembelajaran.
"Tetapi KBMA mendapatkan antusias yang sangat tinggi dari kalangan remaja atau santri pelajar dan mahasiswa," ujarnya.
Menurut dia, metode pembelajaran dengan secara klasik masih menjadi daya tarik dalam memudahkan para santri untuk belajar membaca Al Quran di tengah perkembangan teknologi di era zaman moderen saat ini.
Pembelajaran klasikal ini yang menarik perhatian dan sangat memudahkan mualim maupun peserta untuk belajar membaca Al Quran dari kalangan anak anak remaja ini.
"Kemampuan kami yang sangat terbatas, fasilitas kantor pun tidak ada apalagi fasilitas yang lain. Kami masih memiliki keterbatasan buku," katanya.
"Hampir 80 persen mereka belajar menggunakan bahasa salinan (fotokopi) tapi semangat mereka untuk belajar membaca Al Quran sangat luar biasa," katanya.
Mahbub berharap pemerintah terus meningkatkan program pengentasan buta aksara Al Quran dan juga dapat membantu memberikan bantuan fasilitas proses pembelajaran, terutama buku.
"Harapan kami di tahun 2025, gerakan yang sekarang menjadi judul dan moto LPQQ Indonesia bisa terbantu pengadaan buku untuk fasilitas pembelajaran," katanya.(ant)