Lebih Hemat Pakai Kendaraan Listrik, Masyarakat Nikmati Beragam Kemudahan
pengguna EV tidak perlu khawatir, walaupun macet biaya operasional akan tetap stabil dan menjadi murah.
MONDE--PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
Beberapa kalangan masyarakat sangat merasakan manfaat dan keuntungan transisi ke kendaraan listrik ini, salah satunya Norita. Dia menuturkan, betapa hemat dan ramah lingkungan EV yang sudah ia gunakan selama lima bulan tersebut.
“Mobil listrik sangat menghemat biaya operasional, dari pajak hingga service pun lebih murah. Biasanya service itu bisa sampai Rp500 ribu, tapi untuk mobil listrik hanya Rp100 ribu. Ini juga sangat ramah lingkungan, tidak mengeluarkan asap dan polusi,” tutur Norita.
Dia menambahkan, pengguna EV tidak perlu khawatir walaupun macet biaya operasional akan tetap stabil dan menjadi murah.
“Kalau dulu itu saya bisa menghabiskan Rp2 juta rupiah setiap bulannya, namun seketika beralih ke mobil listrik hanya perlu merogoh kocek Rp200 hingga Rp300 ribu per bulannya,” ungkap Norita.
Hal serupa disampaikan Driver Ojol, Wawan Poedji Santoso. Ia mengaku merasakan lebih hemat dan nyaman setelah beralih menggunakan motor listrik. Sejak menggunakan EV untuk ojek online, dirinya mampu menekan pengeluaran berlebih.
"Sekarang malah bisa menabung lebih banyak. Pengeluaran bensin Rp50 ribu per hari serta ongkos perawatan sekitar Rp200 ribu saban dua-tiga minggu, tak ada lagi," ungkap Wawan.
Meski di awal sempat bingung menggunakan kendaraan listrik, Wawan mengaku kini tak lagi khawatir termasuk perawatan dan biayanya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan pemerintah tengah mengakselerasi ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau EV di Indonesia guna menekan penggunaan bahan bakar fosil, mengurangi emisi karbon, dan mendorong transformasi industri serta mendorong ketahanan energi nasional.
“PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan,” katanya.
Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) PLN sebagai alternatif lain untuk memudahkan pengguna kendaraan motor listrik melakukan pengisian daya.
Darmawan menambahkan, PLN juga menyediakan layanan home charging untuk memudahkan pengisian daya di rumah. Jadi para pengguna tidak perlu risau jika kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap.
Darmawan juga menjelaskan bahwa dengan menggunakan kendaraan listrik akan membantu pengguna menjadi lebih hemat. Sebagai gambaran, untuk kendaraan sepeda motor dengan jarak tempuh 50 kilometer (km) membutuhkan 1 liter BBM, sedangkan sepeda motor listrik dengan jarak sama menghabiskan 1,2 kilowatt hour (kWh).
“Maka, dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp1.699,53 per kWh, hanya diperlukan sekitar Rp 2.500 untuk sepeda motor listrik. Sedangkan, motor BBM menghabiskan sekitar Rp 13 ribu untuk menempuh jarak yang sama. Dengan begitu menggunakan motor listrik lebih hemat biaya 80 persen daripada menggunakan sepeda motor BBM,” jelasnya.
Darmawan menerangkan, EV merupakan kendaraan yang sangat ramah lingkungan, ini juga akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih segar dan nyaman.
“Jika kita bandingkan emisi yang dihasilkan antara kendaraan berbahan bakar minyak dan EV, konsumsi 1 liter BBM sama dengan 1,2 kWh listrik, sedangkan emisi karbon 1 liter BBM adalah 2,4 kg Co2e, dan emisi karbon 1,2 kWh listrik adalah 1,3 kg Co2e. Artinya dengan menggunakan kendaraan listrik kita sudah mengurangi sekitar 50 persen emisi karbon," pungkas Darmawan.(*/md)