Kumala Gagalkan Perkawinan Gelar Nilam 1-2

Pertandingan tenis meja dan esport Permata Cup tancap gas hingga larut malam

Kumala Gagalkan Perkawinan Gelar Nilam 1-2
All Nilam 1-2 Final di Permata Cup

MONDE - Permata Cup langsung tancap gas di hari pertama, Sabtu (15/7). Dua pertandingan digelar hingga larut malam. 

Pertama di sektor Nilam 1-2 yang menggelar pertandingan e-sport. Sementara, satu yang tak kalah menarik adalah laga tenis meja di sektor Safir.

Kedua pertandingan tersebut disesaki ratusan penonton. Riuh suporter memecahkan keheningan malam di komplek Permata Depok, Jawa Barat.

"Alhamdulillah tim esport BTX Nilam masuk semifinal nanti 29 Juli. Berat dag dig dug," kata manajer tim esport Nilam 1-2 setelah mengantongi dua kemenangan.

Sementara itu, keseruan juga terhampar di cabang olahraga tenis meja. Para pemain langsung tancap gas. Seluruh pertandingan dituntaskan.

Bertanding di lapangan Pirus, Sabtu (15/6), terjadi all final sesama sektor Nilam 1-2 di ganda putri. Kedua pasangan tak terbendung lawan-lawannya.

Puncaknya pasangan Danik/Lia dan Henny/Frida saling berhadapan untuk memperebutkan gelar juara.

Pada laga pamungkas tersebut pasangan Danik/Lia akhirnya keluar sebagai juara setelah menang 3-0.

Kemenangan tersebut memacu adrenalin di sektor ganda putra Nilam 1-2. Pasangan Laode Boni/Tri bertekad mengawinkan medali emas.

Sayangnya, pasangan Muhammad Nursalam atau Boni/Tri Wahyono mendapat perlawanan sengit dari Webby Paath/Agung Setyanto (Kumala). Pertarungan pun harus dilakoni lima set. 

Pertandingan berjalan ketat sejak awal. Boni/Tri unggul pada set pertama. Namun, Webby/Agung membalas di set kedua. Kedua pasangan pun berbagi keunggulan pada dua set berikutnya.

Pada set penentuan laga berjalan lebih alot. Kejar kejaran skor tak terelakan. Hingga akhirnya dua kali deuce. 

Pengembalian bola yang terlalu tinggi dari Boni dengan cepat dibalas smash keras oleh Webby. Sekaligus memastikan kemenangan Kumala dengan skor 13-11 (3-2).

"Modal utama adalah sportivitas atlet dan keharmonisan keseluruhan dengan menjunjung tinggi  nilai persatuan dan kesatuan antar sektor dari semua generasi," kata Ferry Nasution, manajer tim Kumala.

Sementara itu, menyinggung soal kegagalan Nilam 1-2 mengawinkan gelar juara, Tri dan Boni mengaku sudah bermain maksimal sejak awal. 

"Pertandingan yang menarik, seru dan menegangkan. Kami sudah pol-polan. Tapi kami harus mengakui keunggulan pemain kawakan," kata Boni yang diamini oleh Tri.* Suryansyah