Ketum Intani: UMKM Penyelamat Krisis Nasional
MONDE--Sebagian besar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) turut terdampak pandemi Covid-19. Namun, sebagaimana yang terjadi pada krisis-krisis sebelumnya, UMKM terus berusaha bertahan dan menjadi penyelamat ekonomi nasional.
"Dari beberapa kali krisis, UMKM menjadi pahlawan ekonomi nasional," kata Ketua Umum Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI), Guntur Subagja, saat membuka webinar Pelatihan UMKM Brilian yang diselenggarakan BRI Research Institute, Kamis (22/7/2021).
Guntur yang juga menjabat Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI, menyampaikan pemerintah memprioritaskan penyelamatan UMKM, diantaranya melalui program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional), KUR (kredit usaha rakyat) dan lainnya.
Ia menjelaskan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, memiliki re-fokusing tugas antara lain akselerasi pengembangan UMKM, pengembangan industri halal, ekonomi syariah. "Pak Wapres sangat mendorong akselerasi UMKM naik kelas," ungkapnya.
Guntur menyebutkan, UMKM tumbuh dan berkembang secara mandiri. Pemerintah membangun ekosistem, infrastruktur, dan suprastruktur, untuk pengembangan UMKM.
Saat ini terdapat 64 juta UMKM di Indonesia. Namun, mayoritas adalah usaha mikro. "Sebanyak 97 persen adalah usaha mikro yang mempekerjakan sekitar 107 juta orang," papar Guntur yang juga Ketua Center for Strategic Policy (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia.
Ketua Umum INTANI ini memaparkan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan adalah sektor yang tumbuh di tengah pandemi covid-19. Produksi beras mengalami surplus dan ekspor perikanan meningkat 12 persen.
Pelatihan UMKM Brilian yang dipandu moderator Prisca Niken mengusung tema "Budidaya Ikan Air Tawar" dengan narasumber Budi Mulia dan Andi Siradjudinbdari De-Heus Indonesia, serta Dede Fauzan pemilik Rumah Ikan Pewaris Negeri.
Budi Mulia, dan Dede Fauzan melihat potensi perikanan budidaya di Indonesia sangat besar. Dan, di tengah pandemi covid-19 permintaan ikan meningkat signifikan, termasuk untuk meningkatkan imun masyarakat.
"Budidaya ikan memiliki potensi sangat besar. Suatu saat kita akan kembali ke alam, back to nature, dan ketahanan pangan menjadi tulang punggung negara kita," jelas Dede.
Budi Mulia menjelaskan budidaya ikan air tawar harua didukung pola budidaya yang baik dengan pakan berkualitas dan didukung teknologi perikanan.
Webinar diikuti sekitar 200 pengusaha UMKM melalui aplikasi zoom, dan ratusan orang lainnya mengikuti melalui kanal youtube.(md/kn)