Keren, Tiga Siswa Indonesia Presentasi di Paris
MONDE--Tiga siswa Indonesia mempresentasikan hasil penelitiannya terkait kelelahan pada pilot maupun astronot melalui deteksi suara di ruang kokpit pada konferensi internasional bidang kedokteran di Paris, Prancis.
Tiga siswa itu yakni Chiara Amanda Santoso, Danniella Jasmine Soetandi, dan Raeya Rajiv Savur. Mereka merupakan siswa kelas XII Binus School Simprug, Jakarta.
“Kondisi kelelahan fisik dapat menyebabkan dampak bagi diri sendiri maupun orang lain. Dampak kelelahan fisik pun dapat berakibat krusial salah satunya di dalam penerbangan,” ujar Chiara, Minggu (16/10/2022).
Dia menjelaskan, kelelahan dapat melalui suara sebagai deteksi dini sebelum perawatan lebih lanjut. Langkah itu dapat menyelamatkan seseorang dari kejadian yang tidak diinginkan.
Penelitian tersebut mengantarkan Chiara dan teman-temannya untuk mempresentasikan penelitian mereka di International Conference of Aerospace Medicine (ICAM 2022) yang diselenggarakan pada 22 September hingga 24 September 2022 di Paris, Prancis.
Konferensi itu merupakan konferensi internasional kedokteran penerbangan pertama dan dihadiri oleh masyarakat sipil dan ahli militer yang memiliki spesialisasi di bidang kedokteran penerbangan serta kesehatan dan keselamatan kerja.
Hasil presentasi mereka pun menarik banyak minat dan pertanyaan yang diajukan selama presentasi maupun di luar jam presentasi. Ini karena hasil penelitian yang dilakukan oleh tiga siswa tersebut memiliki dampak terutama dalam keselamatan penumpang pesawat, awak pesawat, dan astronot.
Mereka memaparkan hasil penelitian bertajuk “Effect of Physical Exhaustion on Basic Parameters of Voice.” Chiara, Daniella, dan Raeya selama penelitian dan presentasi didampingi oleh Dr Rinda Hedwig sebagai Research Interest Group Leader BinusKampus Anggrek dan Dr Savitha Sondhi sebagai MYP Mathematics Teacher Binus School Simprug.
“Sangat bersyukur, saya dan kedua rekan mendapat kesempatan untuk memaparkan hasil penelitian kami di depan para ilmuwan dan ahli dalam kancah internasional. Hal ini tidak lepas dari bimbingan Dr Rinda dan Dr Savitha sehingga kami dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik,” kata Chiara.
Ketiga siswa itu bekerja sama selama 10 bulan untuk membuat penelitian tersebut.
“Mereka menjadi siswa SMA pertama dari sekolah kami yang mempresentasikan hasil penelitiannya di konferensi internasional dalam level ini. Sebagai guru, saya sangat puas melihat bagaimana mereka berkolaborasi, mengajar satu sama lain, dan secara konsisten memberikan hasil berkualitas tinggi dalam beberapa jam setelah penugasan. Mereka fokus, bertekad, dan berusaha semaksimal mungkin untuk mewakili Binus di ICAM22,” kata Savitha Sondhi.
Savitha Sondhi mengatakan pihaknya ingin terus berperan dalam bidang penelitian dan pengembangan. Baginya, penelitian adalah fondasi pertumbuhan setiap negara. Dengan pencapaian itu diharapkan akan menginspirasi banyak pihak untuk menggali potensi dan memperluas pengetahuan yang kelak akan membawa kontribusi besar pada masyarakat.(ant)