Kemenkeu Ajak Pelajar Depok Pahami Literasi Keuangan dan APBN

Materi yang disampaikan lebih menitikberatkan pada literasi tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kemenkeu Ajak Pelajar Depok Pahami Literasi Keuangan dan APBN
Kepala PKSK Badan Keuangan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Adi Budiarso, memberikan sejumlah materi kepada siswa Sekolah Karya Putra Bangsa, Kelurahan Cimpaeun, Senin (7/10/2024). Foto: Diskominfo

MONDE--Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia mengenalkan literasi keuangan kepada para pelajar di Kota Depok melalui program Kemenkeu Mengajar.

Perkenalan tersebut salah satunya di Sekolah Karya Putra Bangsa, Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos.

Program ini merupakan wadah bagi relawan Kemenkeu untuk berbagi kebaikan melalui pendidikan, sekaligus memberikan pemahaman lebih dalam kepada siswa mengenai peran dan fungsi Kementerian Keuangan.

Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan (PKSK) Badan Keuangan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Adi Budiarso, mengungkapkan kegiatan Kemenkeu Mengajar dilaksanakan serentak di lebih dari 300 sekolah di seluruh Indonesia dan beberapa di luar negeri.

"Ini adalah tugas dari Kementerian Keuangan untuk hadir di sekolah-sekolah, menginspirasi anak muda, dan berdiskusi agar mereka memahami keuangan negara. Serta dapat berpartisipasi dalam menjaga keuangan negara bersama-sama," kata Adi Budiarso, Senin (7/10/2024).

Materi yang disampaikan lebih menitikberatkan pada literasi tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), termasuk peran penerimaan negara, alokasi distribusi dan stabilitas pengelolaan keuangan negara untuk mendukung pembangunan yang inklusif menuju Indonesia Maju 2045.

“Peran anak muda, khususnya siswa SMK dan SMP, sangat penting karena mereka akan menjadi generasi penerus yang berpotensi menjadi wajib pajak dan pemimpin bangsa," katanya.

"Penguatan literasi keuangan dan ekonomi sangat dibutuhkan agar mereka bisa membawa Indonesia maju ke depan,” tambahnya.

"Semoga kegiatan ini dapat memotivasi pelajar untuk lebih mengenal peran keuangan negara dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam pembangunan nasional," pungkasnya.*