Kanada Ogah Bergabung dengan Amerika Serikat

"Kami senang bertetangga dengan kalian, tetapi kami tak berminat bergabung dengan kalian," tulisnya di Washington Post.

Kanada Ogah Bergabung dengan Amerika Serikat
Chrystia Freeland. Foto: Ist

MONDE--Kanada tidak tertarik bergabung dengan Amerika Serikat, kata calon ketua Partai Liberal Chrystia Freeland pada Senin (20/1/2025).

"Tiba-tiba saja, sebagian dari kalian mulai melirik ke utara dengan penuh hasrat," kata Freeland, merujuk pada gagasan AS untuk menjadikan Kanada sebagai bagian dari wilayahnya.

Freeland, yang juga mantan Wakil Perdana Menteri Kanada, mengatakan bahwa gagasan itu berawal dari "lelucon" di jamuan makan malam di Mar-a-Lago milik Presiden AS terpilih Donald Trump dan kemudian menyebar di media sosial.

Namun, lelucon itu kemudian dianggap serius oleh seorang penulis kolom di harian New York Times yang berpendapat bahwa Kanada bisa menjadi negara bagian AS yang ke-51, kata Freeland.

"Kami senang bertetangga dengan kalian, tetapi kami tak berminat bergabung dengan kalian," tulis dia di surat kabar Washington Post.

Pada 17 Januari, Freeland mengumumkan pencalonannya sebagai ketua Partai Liberal. Ketua partai tersebut secara otomatis akan menggantikan Justin Trudeau yang mengundurkan diri sebagai perdana menteri Kanada.

Rakyat Kanada bangga dan merdeka, kata dia seraya menyebut bahwa ancaman AS tidak akan berhasil.

"Kami tak akan memanas-manasi, tetapi juga tak akan surut. Jika kalian menyerang kami, kami akan balas menyerang; dan serangan kami akan tepat sasaran," kata Freeland.

Pada Desember, Trump melontarkan ide tentang kemungkinan memasukkan Kanada ke AS sebagai negara bagian ke-51. Dia mengatakan langkah itu dapat mengurangi pengeluaran Kanada secara signifikan.

Trump juga berseloroh dengan menyebut Trudeau "Gubernur Negara Bagian Raya Kanada". Gurauan itu muncul di tengah kontroversi soal kemungkinan AS mengenakan tarif masuk atas barang impor dari Kanada setelah Trump dilantik sebagai presiden.


Pemerintah Kanada kemudian menanggapi pernyataan Trump tersebut. Mereka mengatakan akan menjaga kepentingan negara itu.

Dalam konferensi pers di Mar-a-Lago pada 7 Januari, Trump mengatakan bahwa dirinya tak berpikir untuk merebut Kanada dengan kekuatan militer. Namun, dia mengatakan tak bisa menjamin hal yang sama terhadap Greenland atau Terusan Panama.(Sputnik-OANA)