Jelang Puasa, Saatnya Berburu Saham Sektor Konsumer

Salah satu sektor yang berpotensi menguat adalah sektor aneka industri, khususnya PT Astra International Tbk (ASII).

Jelang Puasa, Saatnya Berburu Saham Sektor Konsumer

MONDE--Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 2,53 persen ke level 6.195 pada perdagangan pekan lalu. Sementara itu investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) senilai Rp431,82 miliar pada periode yang sama.

Analis Pasar Modal Riska Afriani menyebut tekanan yang dialami indeks tak terlepas dari yield obligasi 10 tahun Amerika Serikat (AS) di level 1,67 persen.

Meski mulai terkendali, namun masih tingginya yield obligasi membuat investor memindahkan dananya dari pasar modal ke safe haven. Maka tak heran dana yang 'minggat' dari RI akhir-akhir berjumlah cukup besar.

Selain itu, ia menilai pergerakan IHSG juga dibebani oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sejak Februari lalu, rupiah tercatat mengalami pelemahan dari level Rp13.900-an dan ditutup di posisi Rp14.417 pada Jumat (26/3) lalu.

"Selain itu, saya melihat dalam beberapa hari angka penyebaran covid-19 cukup tinggi, menurut hemat saya itu menjadi kekhwatiran untuk pelaku pasar," katanya kepada CNNIndonesia.com, Senin (29/3).

Sedangkan untuk pekan ini, ia menilai salah satu sektor yang berpotensi menguat adalah sektor aneka industri, khususnya PT Astra International Tbk (ASII). Penguatan ditopang oleh diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) mobil 1.501-2.500 cc pada April mendatang.

Ia menilai ASII belum mendapat apresiasi pasar meski stimulus gratis PPnBM untuk mobil 1.500 cc ke bawah sudah mulai diberikan sejak Maret 2021.

Sehingga, ia menyebut relaksasi PPnBM tahap kedua dapat menjadi momentum rebound ASII. Untuk jangka menengah, ia memasang target di level 6.500.

"Saya melihat ASII dapat menjadi mover (penggerak) karena stimulus belum direspons pasar dan baru akan direspons pekan ini," katanya.

Kemudian, menjelang Ramadan yang jatuh pada pertengahan April mendatang, Riska menilai sektor consumer goods bakal melanjutkan momentum penguatan.

Karena itu, ia merekomendasikan saham duo PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Tbk (ICBP) dengan target menengah-panjang masing-masingnya sebesar 7.150 dan 10.575.

"Saya lihat cukup menarik karena mau masuk Ramadan, April sudah puasa. Konsumsi akan meningkat sehingga sektor konsumer pekan ini diperkirakan akan tumbuh," tambahnya.

Lalu, sektor perbankan yang mengalami koreksi lumayan dalam pada pekan lalu dinilai bakal mengalami rebound dan mengangkat indeks di zona hijau.

Ia juga merekomendasikan saham PT BCA Tbk (BBCA) dengan target jangka panjang senilai 36.750 per saham.

Direktur Mega Investama Hans Kwee menilai indeks mengalami pelambatan akibat leletnya penyuntikan vaksin covid-19. Secara rata-rata, Indonesia baru mampu menyuntikkan 36 ribu dosis per hari.

Angka ini jauh dari AS yang mampu menyuntikkan 2,48 juta dosis dan India hampir 2 juta dosis setiap harinya.

"Vaksin tersedia, tetapi proses yang lambat bisa menjadi sentimen negatif bagi perekonomian Indonesia," jelasnya.

Selain itu, ia mengatakan ancaman gelombang ke tiga covid-19 juga menjadi sentimen negatif. Hans memprediksikan IHSG bisa naik di awal pekan dengan support 6.106 sampai 6.058 dan resistance di level 6.239 sampai 6.356.

Dari analisis teknikal, Hans merekomendasikan saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dengan target 11.300-11.800.

Kemudian, saham PT Bumi Serpong Dalam Tbk (BSDE) dengan target 1.260-1.285. Lalu, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dengan target 2.880-2.950.(*/)