Ini Pengakuan Sopir Bus yang Terguling di Subang dan Menewaskan 11 Orang

kecelakaan ini terjadi saat rombongan yang dibawanya tengah perjalanan pulang ke Depok. Ia merasakan rem blong setelah melintasi Perempatan Ciater.

Ini Pengakuan Sopir Bus yang Terguling di Subang dan Menewaskan 11 Orang
Sadira, sopir bus pariwisata Trans Putera Fajar bernopol AD 7524 OG. Foto: Ist

MONDE--Pasca terjadinya kecelakaan maut di jalan Raya Ciater, sopir bus pariwisata Trans Putera Fajar bernopol AD 7524 OG, Sadira, hingga kini masih dirawat di RSUD Subang, Jawa Barat.

Dalam pengakuannya di Breaking News KompasTV, Minggu (12/5/2024), ia menuturkan bus yang dikendarainya mengalami rem blong. Akibatnya bus tergelincir dan menabrak sebuah mobil dan tiga sepeda motor.

Padahal, kata Sadira, sebelum kecelakaan ia sudah memeriksa dan memperbaiki kondisi rem saat istirahat makan sore di rumah makan.

Diungkap Sadira, kecelakaan ini terjadi saat rombongan yang dibawanya tengah perjalanan pulang menuju Depok. Ia merasakan rem blong setelah melintasi Perempatan Ciater, Subang.

"Setelah saya masuk itu saya lihat kondisi angin tahu-tahu habis. Pada saat itu lah saya sudah hilang kendali untuk mencari penyelamat," kata Sadira di RSUD Subang.

"Biasanya ada antisipasi jalur yang nanjak ke atas gitu kan, ternyata di situ (lokasi kejadian) tidak ada. Pemikiran saya kalau saya teruskan di jalan raya, otomatis banyak kendaraan yang tersambar. Akhirnya saya inisiatif ngebuang (banting setir)," paparnya.

"Karena untuk saya teruskan melalui jalan raya, itu akan terjadi hal-hal yang banyak akan terjadi. Karena di depan saya lihat ada sepeda motor sekitar lima rombongan, saya klakson tidak mau minggir," katanya lagi.

Sebelumnya, pria yang berprofesi sebagai sopir sejak tahun 1996 itu mengaku rem tidak bermasalah ketika melintas di Tangkuban Perahu dan Alun-Alun Bandung. Namun Sadira mengaku rem bus sempat terasa 'dalam' hingga memanggil montir saat rombongan beristirahat di Rest Area CM7.

Sadira mengaku baru mengoperasikan unit bus bernopol AD 7524 OG dari operator saat membawa rombongan SMK Lingga Kencana, Kota Depok.

"Untuk kendala, penyakitnya saya belum bisa mengetahui. Kendala-kendala yang lainnya belum mengetahui karena bus ini baru saya pegang," katanya.

Sementara itu Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Permana, menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil traffic accident analysis (TAA) terkait kejadian tersebut.

Ia menyebut saksi-saksi akan dimintai keterangan untuk menetapkan penyebab terjadinya kecelakaan.

"Nanti kan dalam olah TKP itu akan komprehensif. Saksi-saksi akan kita lihat dari beberapa sisi, baik dari keterangan korban, kemudian keterangan sopir, kemudian keterangan penumpang, kemudian keterangan dari saksi di TKP, itu akan kita lihat," kata AKBP Ariek.

"Apa yang disampaikan oleh sopir itu sah-sah saja, tapi itu bukan berarti menjadi kepastian penyebab kecelakaan tersebut," katanya.*