Depok Diguyur Hujan, BMKG: Itu Hasil Modifikasi Cuaca
"Sekarang masih musim kemarau. Hujan turun karena sedang dilakukan penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC)," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.
MONDE--Kota Depok dan sejumlah wilayah di pinggirannya (Jabotabek) dibasahi guyuran hujan intensitas sedang pada Minggu (27/8) sore hingga malam.
"Alhamdulillah semalem hujan turun. Pagi ini udara di Depok kembali bersih," kata Junaedi, warga Kelurahan Mampang, Pancoran Mas, Senin (28/8/2023).
Ia pun memanfaatkan udara bersih di pagi hari dengan melakukan jalan santai bersama keluarganya. "Setelah sholat subuh berjalan kaki sama istri dan anak, hirup udara segar," katanya.
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan hujan yang mengguyur wilayah Depok, Bogor, Tangerang Selatan, hingga Jakarta Selatan, adalah hasil modifikasi cuaca. BMKG menyebut ini menjadi salah satu cara untuk mengatasi polusi udara.
"Sekarang masih musim kemarau. Hujan turun karena sedang dilakukan penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC)," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dikutip dari detikNews, Senin.
Aplikasi pemantau kualitas udara Nafas, menunjukkan Senin pagi, pukul 06:30 Wib, wilayah DKI Jakarta sedikit membaik. Didominasi warna oranye dan kuning, artinya tidak sehat untuk kelompok sensitif dan moderat atau 'cukup baik'.
Catatan kualitas udara merah alias tidak sehat hanya dilaporkan di beberapa wilayah seperti Cibubur, Jakarta Timur dengan konsentrasi PM 2.5 58, dan sejumlah titik berikut:
Cakung, Jakarta Timur konsentrasi PM 2.5, 57.
Tanjung Priok, Jakarta Utara konsentrasi PM 2.5, 61.
Ancol, Jakarta Utara konsentrasi PM 2.5, 57.
Kembangan Selatan, Jakarta Barat, konsentrasi PM 2.5, 56.
Sayangnya, tren yang sama tidak terjadi di Bekasi hingga Tangerang Selatan. Berdasarkan pemantauan di periode tersebut, Bekasi melaporkan air quality index di angka 155, yakni zona merah.
Begitu juga dengan beberapa wilayah di Tangerang, seperti Kutabumi, Panunggangan Utara, Gading Serpong, Serpong, Lengkong Kulon, hingga Sampora dekat BSD, mencatat konsentrasi PM 2.5 di atas 10 kali lipat dari pedoman aman WHO.
Kualitas udara 'sedikit' baik dilaporkan di Bintaro hingga Pondok Pucung, berwarna oranye, satu level di bawah merah. Sebagai perbandingan, situs kualitas pemantau udara IQAir juga melaporkan kondisi yang tidak jauh berbeda.
Pagi ini, pukul 06:30 WIB, kualitas udara di Tangerang Selatan 12,2 kali lipat melampaui pedoman WHO, yakni di 61. Sementara Jakarta 11,6 kali lipat di atas batas aman WHO. Berbeda dengan Bogor yang mencatat kualitas udara di level moderat atau cukup baik, berwarna kuning.
Berikut peringkat 10 wilayah Jabodetabek paling berpolusi pagi ini (28/8/2023):
1. Tarumajaya, Bekasi
2. Mekarsari, Bekasi
3. Cipenjo, Bogor
4. Panunggangan Utara, Tangerang
5. Tambun Selatan, Bekasi
6. Serpong, Tangerang Selatan
7. Sampora, Tangerang
8. Parung Panjang, Bogor
9. Lengkong Kulon, Tangerang
10. Bogor Barat, Bogor
Seluruhnya berada di zona merah dengan indeks kualitas udara masing-masing melampaui 150.*