BSSN RI Ajak Pemkot Depok Perkuat Keamanan Siber
Diskominfo telah membentuk CSIRT yang bertugas untuk memberikan layanan kepada Perangkat Daerah.
MONDE--Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Komunikasi dan Informatika ikut serta dalam Launching Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) tahun 2024 di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Jalan Raya Muchtar, Bojongsari, Kamis (10/10/2024).
Launching CSIRT yang juga dihadiri Kepala BSSN RI, Hinsa Siburian, bertujuan untuk peningkatan kesadaran keamanan informasi dalam penanggulangan insiden bagi setiap sektor, secara masif dan terstruktur.
Kepala Diskominfo Kota Depok, Manto, mengatakan berdasarkan keputusan Wali Kota Depok Nomor 821.27/372/Kpts/Diskominfo/Huk/2024, Diskominfo telah membentuk CSIRT yang bertugas untuk memberikan layanan kepada Perangkat Daerah.
“Ada tiga bentuk layanan yang kami optimalkan untuk memperkuat keamanan siber. Pertama, dalam bentuk layanan reaktif terhadap peringatan siber, penanggulangan dan pemulihan insiden siber, penanganan kerawanan serta penanganan artifak,” kata Manto, seusai peluncuran CSIRT.
Kedua, lanjutnya, adalah memberikan layanan proaktif yaitu audit atau penilaian keamanan. Kemudian, ketiga layanan manajemen kualitas keamanan yaitu analisa risiko dan edukasi serta pelatihan.
Dalam layanan siber ini, ada tiga hal juga yang menjadi perhatian yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional, teknologi, serta pengelolaan yang terstandarisasi dan didukung dengan pembiayaan yang memadai.
“Semoga tim CSIRT yang sudah dibentuk dan diresmikan tersebut dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, dan kemanfaatannya dapat dirasakan oleh setiap perangkat daerah, sehingga tercipta kenyamanan dalam bekerja di era digitalisasi ini,” harap Manto.
Perlu diketahui, launching CSIRT ini merupakan tahap keempat di tahun 2024 pada sektor pemerintahan dan sektor pembangunan manusia dan diikuti oleh 33 instansi, yang telah menerapkan CSIRT, termasuk Pemkot Depok.
Pembentukan CSIRT dinilai penting dilakukan agar manajemen insiden lebih terorganisir dan mengurangi tingkat risiko siber yang tinggi.*