BMS Dukung Pengembangan Islamic Business & Financial Center

BMS Dukung Pengembangan Islamic Business & Financial Center
Ilustrasi

MONDE--Bank Mega Syariah (BMS) berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan Islamic Business & Financial Center yang berada di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.

“Dukungan BMS pada pengembangan Islamic Business & Financial Center ditandai dengan turut membiayai gedung Menara Syariah yang menelan biaya mencapai Rp1,3 triliun kepada PT Fin Centerindo Satu selaku pengembang Menara Syariah yang dilakukan pada hari Jumat bertempat di lantai 10 Menara Syariah,” kata Komisaris PT Fin Centerindo Satu, Harianto Solichin, melalui keterangannya, Sabtu (29/7/2023).

Adapun Menara Syariah merupakan gedung perkantoran megah yang terdiri dari 2 menara kembar dengan 29 lantai. Gedung tersebut diharapkan menjadi pusat keuangan syariah pertama di Indonesia yang akan dilengkapi dengan masjid dan ruang kantor yang dikhususkan kepada perusahaan yang bergerak di usaha syariah dan industri halal.

Harianto berharap, pengembangan dari keseluruhan Islamic Business & Financial Center seluas 12 hektar itu dapat digunakan sebagai suatu ekosistem dari kegiatan bisnis dan keuangan syariah.

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo, yang menyampaikan BMS turut berbangga dapat bersinergi dan menjadi bagian dalam pengembangan ekosistem keuangan syariah yang akan dikembangkan di kawasan ini.

BMS pun juga merencanakan untuk membuka jaringan di kawasan tersebut agar dapat terus memberikan dukungan pada ekosistem industri syariah yang ada melalui penyediaan berbagai macam layanan keuangan syariah.

Berkat sinergi dengan industri halal Indonesia, BMS terus mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal II tahun 2023. Aset perusahaan meningkat 28,42 persen menjadi Rp16,7 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat 29 persen (yoy) menjadi Rp13,7 triliun sehingga mampu mendukung peningkatan laba perusahaan sebesar 4,21 persen (yoy) di angka Rp177 miliar.

Saat ini, Indonesia terus berupaya untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia. Berdasarkan State of The Global Islamic Economy (SGIE) Report 2022, saat ini Indonesia baru menduduki peringkat keempat.

Penguatan industri keuangan syariah Indonesia penting dilakukan, mengingat sektor ini merupakan salah satu instrumen yang berperan penting dalam pemulihan ekonomi nasional.(ant)