Bendera Papua Pegunungan Berkibar di PON 2024

Ketum KONI Pusat Optimistis Melihat Semangat Papua Pegunungan Persiapkan PON XXI Aceh-Sumut 2024*

Bendera Papua Pegunungan Berkibar di PON 2024
Ketua Umum KONI Marciano Norman melantik dan mengukuhkan KONI Papua Pegunungan.

MONDE - Provinsi Papua Pegunungan pendatang baru di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh-Sumatera Utara. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat berharap bendera Papua Pegunungan berkibar diiringi dengan kalungan medali emas.

“Kami berharap bendera Papua Pegunungan berkibar dan medali emas  dikalungkan kepada atlet-atlet Papua Pegunungan,” kata Ketua Umum KONI Marciano Norman.

Hal tersebut disampaikan Marciano Norman di Grand Baliem Hotel Wamena, setelah mengukuhkan dan melantik Ketum KONI Provinsi Papua Pegunungan Velix Vernando Wanggai dan jajarannya pada Senin 22 Januari 2024.

“Saya yakin Pak Velix dan pengurus mampu mempersiapkan Papua Pegunungan dengan sebaik-baiknya,” ujar Marciano kepada Pj.Gubernur Papua Pegunungan yang juga merupakan Ketum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Sepatu Roda Indonesia (PB.Porserosi).

PON XXI Tahun 2024 di Aceh-Sumatera Utara akan diikuti 38 provinsi termasuk di dalamnya adalah provinsi Papua Pegunungan.

Provinsi baru, yakni empat Daerah Otonom Baru (DOB), termasuk Papua Pegunungan mendapatkan 30 kuota wildcard untuk nomor pertandingan individu.

“Untuk cabang olahraga beregu seperti sepak bola harus mengikuti babak kualifikasi (BK),” kata Ketum KONI Pusat.

“BK sepak bola ini memang diberikan atas dasar satu kebijakan di mana KONI Pusat berkoordinasi dengan PSSI untuk memberi kesempatan kepada DOB mengirimkan atlet-atlet sepak bolanya,” tambah Marciano Norman merujuk BK yang digelar di Timika, Papua Tengah.

BK sepak bola dan futsal khusus DOB memperebutkan total 4 kuota dari nomor pertandingan sepak bola dan futsal yang mana masing-masing ada dua nomor yakni putra dan putri.

KONI Pusat mengapresiasi Papua Pegunungan yang dipimpin Velix Wanggai karena begitu bersemangat mengikuti seluruh nomor pertandingan.

“Ternyata Papua Pegunungan mengirimkan atlet lengkap, mulai sepak bola putra dan putri, hingga futsal putra dan putri,” sebut Marciano.

Semangat Papua Pegunungan mengikuti semuanya, ini menunjukkan suatu hari dari provinsi yang indah ini akan lahir pemain sepak bola yang dapat membuat Indonesia bangga karena prestasinya.

Marciano menekankan agar Papua Pegunungan memberikan atensi terhadap cabang olahraga sepatu roda yang mana induk cabang olahraganya dipimpin Velix. 

“Kalau Pj.Gubernur adalah Ketum PB.Porserosi, saya harapkan sepatu roda mendapatkan atensi,” ujar Ketum KONI Pusat.

Diingatkan agar Velix mewujudkan tata kelola organisasi yang baik dan akuntabel. Dia merujuk dan Pedoman Dana Hibah dan Pengadaan Barang & Jasa. Pokja terkait pun siap memberikan bimbingan.

Dalam sambutannya, Velix tekankan pentingnya penataan roda organisasi KONI Papua Pegunungan. Dia menilai olahraga dapat bermakna luas dan dapat dibina oleh berbagai pihak, yang mana KONI harus baik dalam berkoordinasi.

“Olahraga menjadi titik masuk untuk kami, mendorong anak-anak muda, ekonomi kreatif dan konsolidasi masyarakat,” katanya.

Berbagai asosiasi, baik itu kampus, gereja, biasa melaksanakan kejuaraan-kejuaraan. Olahraga ini tidak hanya milik KONI saja, tapi simpul-simpul sosial juga menggerakkan olahraga ini.

“Olahraga ini identitas, jati diri dan martabat masyarakat Papua Pegunungan,” tegas Pj.Gubernur Papua Pegunungan.

Direncanakan, akan ada penataan kembali kompetisi di provinsi tersebut. “Kami mencoba untuk melihat, menata kembali kompetisi yang terukur dan berjenjang di provinsi hingga kabupaten,” tutup Velix.

Setelah pelantikan selesai, Ketum KONI Pusat, Ketum KONI Papua Pegunungan dan jajarannya, berkunjung ke Stadion Pendidikan Wamena, tempat kegiatan beberapa sekolah sepak bola (SSB).