Anies Bicara 'Miskinkan Koruptor' di Kampus FISIP UI
Menurut Anies, di antara unsur penting good governance adalah upaya menghilangkan korupsi dari pucuk hingga ke bawah.
MONDE--Mantan Gubernur DKI Jakarta yang juga bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, mengisi Kuliah Kebangsaan bertema Hendak ke Mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia, Depok, Selasa (29/8/2023).
Sesampai di kampus, Anies didampingi Dekan Fisip UI, Prof Aji Purwanto, memasuki ruangan Balai Serbaguna Purnomo Prawiro. Selanjutnya Anies pun menyampaikan kuliah umum di hadapan mahasiswa baru Fisip UI.
"Saya ketika diundang langsung mengatakan, Saya bersedia untuk mendengar apa saja pertanyaan dan apa saja aspirasi yang diungkapkan oleh teman-teman di kampus, baik dosen maupun mahasiswa," kata Anies.
Menurutnya, kegiatan ini sebagai keterbukaan pertukaran pikiran dengan menyampaikan menguji gagasan, dimana itu bagian dari proses demokrasi.
"Demokrasi yang kita kerjakan bukan semata-mata untuk memilih orang tetapi memilih arah dan arah itu adalah gagasan. Jadi kami senang," ucap Anies.
Ia menambahkan, kampus adalah tempat mengundang orang bicara seperti calon Bupati, calon Presiden dan calon legislatif.
"Berada di dalam proses politik harus datang ke kampus dan kampus ini berbeda dengan kampanye. Bukan tempat untuk berkampanye, tapi tempat fasilitas untuk berbicara dan bermasyarakat. Saya menyambut baik," ujar Anies.
Dalam pidatonya, Anies juga menyampaikan sejumlah gagasannya. Salah satunya upaya memusnahkan praktik korupsi di negeri ini dengan cara memujudkan good governance, menata dan mengelola pemerintahan yang baik.
Menurut Anies, di antara unsur penting good governance adalah upaya menghilangkan korupsi dari pucuk hingga ke bawah. "Ada tiga, korupsi karena kebutuhan, korupsi karena keserakahan, dan korupsi karena sistem," katanya.
Dibeberkan Anies, korupsi karena kebutuhan dikarenakan penghasilannya tidak cukup untuk membiayai keperluan sehari-hari. Solusinya dengan remunerasi yang baik.
Selain itu ada korupsi karena faktor keserakahan. Solusi dari korupsi ini, pelakunya harus dimiskinkan.
“Hukuman paling mencerahkan dalam praktek korupsi, ya dimiskinkan. Ambil hartanya, disita hartanya. Itu yang paling ditakuti oleh semua koruptor, dimiskinkan. Inilah yang harus menjadi pegangan kita semua,” ucapnya.
Anies meminta perbaikan sistem-sistem untuk menuntaskan korupsi.
"Ada tiga akar yang harus dibereskan di persoalan korupsi. Tidak hanya soal penangkapan, tidak hanya soal kalimat pencegahan, tetapi akar masalahnya need, greed sama sistem. Jika itu ditangani, Insya Allah bisa," katanya.(*/end)