58 Warga Depok Difasilitasi Pelatihan Bahasa Jepang, Kadisnaker: Target 100 Orang

“Seleksi untuk pelatihan ini masih terus berlangsung, karena target tahun ini ada 100 orang yang akan diberangkatkan. Masih ada kuota 42 orang,” kata Sidik Mulyono.

58 Warga Depok Difasilitasi Pelatihan Bahasa Jepang, Kadisnaker: Target 100 Orang
Sukatmi, orang tua Deniswara, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkot Depok karena anaknya difasilitasi pelatihan bahasa Jepang. Foto: Diskominfo

MONDE--Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) memfasilitasi pemberangkatan 31 peserta, batch 3 dan 4, untuk belajar Bahasa Jepang. Sebelumnya pada batch 1 dan 2 sudah diberangkatkan sebanyak 27 orang.

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok, Sidik Mulyono, seluruh peserta yang akan mengikuti pelatihan sudah melakukan seleksi baik wawancara, tulis dan medical chek up.

“Seleksi untuk pelatihan ini masih terus berlangsung, karena target tahun ini ada 100 orang yang akan diberangkatkan. Masih ada kuota 42 orang,” kata Sidik Mulyono.

Pelatihan bahasa Jepang ini direspon positif oleh para orang tua peserta, terlebih tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis.

Sukatmi orang tua dari Deniswara, warga Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, mengaku senang anaknya dapat mengikuti pelatihan, karena selama ini dirinya mengalami keterbatasan biaya.

“Terima kasih Pemkot Depok sudah membantu kami yang tidak punya biaya untuk ikut pelatihan. Fasilitas pelatihan ini sangat membantu kami rakyat menengah ke bawah untuk bisa naik derajatnya dengan penghasilan yang nanti didapat di Jepang,” kata Sukatmi, usai pelepasan pemberangkatan peserta pelatihan Bahasa Jepang batch 3 dan 4 di Aula Lantai 5 Ruang Edelweis Gedung Balai Kota Depok, Rabu (8/5/2024).

Sukatmi berharap anaknya dapat lolos pelatihan di Jogja dan Depok agar bisa berangkat ke Jepang. “Saya terus motivasi anak untuk semangat belajarnya supaya bisa nabung dan kuliah karena saya tidak bisa membiayai,” ungkapnya.

Hal sama diungkapkan Dina Yuniawati, orang tua dari Fikri Abdul Hakim, warga Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari.

“Awalnya saya khawatir, tapi sekarang merasa aman dan tenang karena diawasi oleh Pemkot Depok. Semoga lancar dan berhasil bekerja di Jepang,” katanya.*